Cerita Kancil dan Ular Sanca


            si kancil sudah berhasil menyelesaikan masalah yang disebabkan oleh ulah monyet yang nakal, kini si kancil ingin menyempatkan waktu untuk beristirahat dari segala rutinitas. Dia berniat berkunjung ke sebuah lembah di pinggiran Eutopia yang di kenal sangat indah dengan pemandangan air terjun yang memukau. Dia pergi pagi-pagi sekali, agar tidak terlalu siang ketika tiba di sana.



Setibanya di lembah, si kancil disambut oleh hamparan pemandangan yang  sangat menakjubkan. Air terjun yang menjulang tinggi, sungai yang mengalir deras namun tetap jernih, serta pemandangan lembah yang berkabut tipis. Sungguh hal yang dapat menjernihkan hati dan fikiran si kancil yang tiap hari harus menyelesaikan banyak masalah. Di tambah angin semilir yang sejuk, membuat si kancil jadi mengantuk karena sudah berjalan cukup jauh untuk bisa ke sana. Dia kecapekan.

Namun ketika si kancil bersiap memejamkan mata di bawah sebuah pohon yang rindang, tiba-tiba si kancil mendengar suara rintihan dan tangisan yang cukup memilukan. Akhirnya karena si kancil memang hewan yang suka menolong, diapun tergerak untuk mencari dari mana arah suara itu. Siapa tahu sedang ada yang benar-benar membutuhkan bantuanya. Hingga sampailah dia di depan sebuah batu yang cukup besar. Dan suara itu berasal dari balik batu itu. Ternyata, di balik batu itu ada sebuah goa, dan mulut goa itu sepertinya tertutup oleh batu yang terjatuh dari atas tebing.

“Hai.. siapa disana? Apa ada yang bisa aku bantu?”. Tanya kancil mencarti tahu. Mendengar ada suara yang memanggilnya, suara tangis tersebut segera menjawab. Sepertinya dia cukup gembira karena memiliki harapan untuk bisa tertolong.
“Oh.. ya.. tolong aku.. aku tidak bisa keluar dari sini. Aku sudah 3 hari terjebak disini dan tidak bisa keluar. Tolong aku”. Kata suara dari balik batu. Mendengar itu, si kancil merasa sangat kasihan. Jika dia tidak segera di tolong, pasti dia bisa saja mati kelaparan dan kehausan. Akhirnya, si kancil berusaha mencari cara untuk menolong hewan yang ada di dalam gua itu. Dia berusaha mendorong batu itu dengan segala cara. Akhirnya setelah berkali-kali mencoba, dia berhasil menggeser batu itu hingga menggelinding ke samping.

Karena kelelahan, si kancil langsung tersungkur. Nafasnya terengah-engah, namun di raut wajahnya dia terlihat senang karena sudah berhasil menyelamatkan hewan yang ada di dalam gua. Namunn di luar dugaan, ternyata hewan yang ada di dalam gua itu adalah seeekor  ular sanca yang sangat besar. Setelah terjebak selama tiga hari, ternyata ular itu sangat kelaparan. Dan dengan tiba-tiba, dia segera melilit tubuh kancil yang sudah lemas karena lelah. Tentu saja si kancil merasa terkejut, namun dia tidak sempat berbuat apa-apa karena sudah tak memiliki tenaga.
dongeng kancil dan ular
ilustrasi Ular

 “Hahaha.. terimakasih kancil, kau sudah menyelamatkan aku. Tapi masalahnya, aku sudah kelaparan selama tiga hari, jika tak keberatan.. maukah kau menolong ku untuk menghilangkan rasa lapar ku juga? Hahahaha..”. kata ular sanca yang tak tahu balas budi itu. Merasa terancam, si kancil berusaha berontak. Namun lilitan ular sanca terlalu kuat. Si kancil berusaha menggigit tubuh ular sanca itu, namun tubuh ular sanca terlalu licin sehingga terus meleset. Hingga pada saat yang sudah genting, secara tak sengaja si kancil menggigit ujung ekor ular sanca itu.

Ternyata hal tersebut berhasil dan membuat ular sanca itu kesakitan. Ular sanca itu terkejut, dan secara tak sengaja kepalanya terantuk langit-langit di mulut goa. Hingga akhirnya ular sanca itu pingsan karena kepalanya terbentur batu. Dengan susah payah, si kancil berusaha melepaskan diri dari lilitan ular sanca yang sudah tak sadarkan diri itu. Dia merangkak, sedikit demi sedikit untuk lepas dari lilitan. Akhirnya, dia berhasil juga. Tubuh ular sanca itu sangat panjang hingga keluar goa. Sedangkan kepalanya berada di dalam goa sehingga tak terlihat. Tubuhnya berkilau indah karena sisiknya yang bersinar tertimpa matahari.

Bagi mereka yang tak tahu, pasti akan tertipu dan tidak menyangka bahwa hal yang berkilau itu ternyata adalah tubuh ular yang sangat ganas. Namun daripada memikirkan itu, si kancil memutuskan untuk segera pergi dari tempat itu. Dia sedikit kecewa. Karena di hari dimana seharusnya dia bersantai menikmati hidup, malah dia hampir kehilangan nyawa. Namun sebagaimana biasa, kecerdasan, kecerdikan, dan kebaikan hati yang tulus dari si kancil, selalu membawa keberuntungan tersendiri yang sulit untuk di fahami.

Story By: Muhammad rifai

Comments

Popular Posts