100 Tahun Setelah Aku Mati ( Bagian 24 Jangan Menangis, Aku Pergi Tidak Lama Bagian 1 )



Jangan bicara aneh kayak gitu,kamu bakal sembuh, dan selama proses kesembuhanmu aku janji ris bakal njaga kamu terus, setelah kamu sehat, aku janji gak akan biarin kamu kamu kayak gini lagi, ris apapun yang terjadi aku gak peduli, kalau kamu harus pakai kursi roda seumur hidupmu setelah ini, aku bakal ada disamping kursi roda itu seumur hidupku, aku bakal nepatin janjiku.
kamu tau ris?, aku sayang kamu seperti kamu sayang aku" *
.
saya berbicara di telinganya dengan setengah berbisik. risa menjewer pelan telinga saya dan didekatkan ke bibirnya.
"apa kamu menyayangi orang cacat sepertiku?"
risa berbicara, suaranya pelan dan serak..
"kamu sempurna, kamu lebih dari pantas buatku" saya menimpali risa....
risa tersenyum, dia menyeka sisa air mata diujung matanya..
risa : "zal..
saya :"ya ris?"
risa :"apa bener kamu anak kelas 1, sikapmu itu sama sekali gak kayak orang seumuran kita.. sikap dewasamu itu"
.

.
hari berganti hari, minggu dan bulan juga berganti dan tak terasa sudah 4 bulan berlalu, terlalu banyak pristiwa terjadi kalau harus di tulis di medsos ini...
konndisi risa semakin membaik dari sebelumnya, 2 bulan lalu risa sudah diperbolehkan melakukan perawatan dan terapi dirumah.
setiap hari saya menemani risa mengantarnya jika dia ingin pergi,main berdua, melakukan hal2 ringan lainya juga berdua, kami sering belajar bersama, risa boleh tinggal kelas tapi semangat belajarnya pasca sakitnya bahkan melebihi saya, sungguh sangat menyenangkan, kedekatanku dengan risa terjalin dengan sangat baik, semakin lama saya berada didekatnya saya makin merasa menyayanginya, ya she is my first friend, and she is my girl friend, walaupun diantara saya dan risa tidak ada kata pacaran, kami hanya jujur dengan persaan kami masing2, dan itu membuat kami nyaman.
"gak penting status pacaran kan zal?, kita juga masih awal sma, yang penting kita berteman dan saling jujur tentang perasaan kita,tentunya dengan kamu yang selalu ada seperti sekarang, itu udah cukup" itu yang selalu dikatakan risa padaku.
lalu bagaimana dengan kehidupanku?, ya satu bulan belakangan saya sudah bekerja sambilan di sebuah pom bensin, saya berhasil membujuk manager pom bensin itu agar mau menerima ijasah smp saya untuk bekerja sambilan disana, dan alhamdulillah saya diperkenankan untuk mengelola sebuah jabatan penting..
yaitu petugas kebersihan hehe, saya menjadi tukang sapu dan pel disana, jam kerja saya adalah dari jam 3 sampai jam 6 sore, kemudian kemudian jam 12 malam sampai jam 5pagi , saya bekerja 5 hari dalam seminggu.
saya sangat senang mendapat pekerjaan itu, mungkin sedikit terkendala dalam mengelola waktu tapi semua dapat diatasi, setiap pulang sekolah saya langsung menuju tempat kerja saya, membersihkan halaman, dan membersihkan toilet adalah rutinitas baru saya, selepas maghrib saya selalu menyempatkan mengunjungi risa setiap hari, saya diperbolehkan bahkan saya memang diminta untuk selalu berada di samping risa oleh om hamzah dan tante ndari, dikarenakan om hamzah juga terikat pekerjaan dan tante ndari yang harus segera kembali bekerja jauh dari risa, saya biasa menemani risa sampai dia terlelap dalam tidurnya dan dilanjutkan bekerja menjadi cleaning servis di tempat saya bekerja sampai pagi hari, disela pekerjaan saya selalu belajar untuk pelajaran besok, meskipun jadi sering ngantuk disekolahan ya inilah yang harus saya jalani kalau memang benar2 ingin jadi dokter...
.
"mau kemana ris?" tanyaku kepada risa
"emmmm... kesana aja zal, deket pohon adem" risa menunjuk sebuah pohon rindang di taman kota kabupaten sleman...
saya mendorong pelan kursi roda risa, hari itu adalah hari sabtu sore, saya libur kerja dan diajak jalan2 oleh risa ke taman alun2.
saya sudah dilatih naik mobil oleh om hamzah, supaya memudahkan saya jika ingin pergi dengan risa..
"mau es krim??" tanyaku kepada riska.
risa :"maukkkk... es krim coklat yang gueeedeee ya zal" wajah risa tampak gembira..
saya memberhentikan kursi roda risa di dekat sebuah pohon yang sangat teduh.. saya tidak menuju ke bawah pohon yang ditunjuk risa karena ada kuntilanaknya, saya membawa risa di sebuah pohon besar yang bersih dari penghuni..
"kamu jangan kemana2 ya, tunggu bentaran" ucapku kepada risa.
risa hanya manggut2 sambil tersenyum..
Saya :"jejengggg.... eskrim buat tuan putri nihhh" kataku sambil menyodorkan eskrim untuk risa.
risa :"makasihhh 😊 "
saya dan risa sangat menikmati sore itu, sepertinya saya benar2 kasmaran dengan anak itu, risa seperti mengobati lubang2 di hatiku, dia mengisi retakan2 dihatiku dengan senyumanya, sikapnya yang baik, dan semangatnya yang luar biasa, saya merasa bisa menghadapi apapun jika risa selalu bersama saya..
"riss.." saya bergumam, tidak bermaksud memanggil risa.
risa :"kenapa zal?"
saya :"ehh enggak, gapapa kok 😊 "
risa :"hayoo kenapa??, aku belepotan ya makanya?" jawabnya yang buru2 mengelap mulutnya dengan kaos lengan panjangnya yang malah mengotori ujung lengan kaos putihnya..
saya tertawa pela melihat tingkahnya..
risa :"ihhh kenapa malah ketawa??, coklatnya nempel di gigiku ya?" dia membersihkan giginya dengan lidah yang membuat wajahnya terlihat semakin lucu..
saya kembali tertawa melihat tingkah anak ini..
saya menggulung ujung kaos risa yang kotor karena bekas eskrim coklat itu dengan lembut, kemudian menatap wajahnya
saya :"gak ada apa2 ris, aku cuma mau bilang makasih banyak udah ngisi hariku ya"
risa tersenyum dan mencubit pipiku pelan..
risa :"aku yang harus bilang makasih karena kamu ngeyel"
saya :"ngeyel???"
risa :"iya ngeyel gak mau nyerah sama aku"
saya tersenyum dan mengusap rambutnya pelan..
saya :"kalo itu kamu yang ngajarin aku supaya gak gampang nyerah"
kami saling memandang, cantik sekali risa ini. pantas sangat populer disekolahan..
"muter2 lagi yok ris" ajaku kepada risa
risa :"egak capek dorong kursi roda terus zal?"
saya :"enggak kok" jawabku pelan
risa :"kapan ya aku bisa jalan lag?. aku takut lupa caranya jalan"
saya :"kamu gak akan lupa, kalaupun seandainya lupa aku ajarin sampe bisa jalan lagi" jawabku sambil mendorong pelan kursi roda risa..
risa :"dan kalo aku bener2 gak bisa jalan lagi?"
saya :"yaaa aku bakal ndorong kursi roda ini terus, kemanapun kamu mau pergi"
.
.
.
waktu memamg tidak akan berhenti menjawab sebuah pertanyaan, pepatah yang berkata "biar waktu yang menjawab " tampaknya memang betul adanya, pertanyaan akankah risa dapat berjalaan dan sehat seperti sediakala, dan akan seperti apa kehidupanku setelah time skip 2 tahun di sma akan terjawab sebentar lagi.....
....
"udah siap berangkat?" tanyaku
"udah kak" jawabnya pelan,
dia menghirup panjang dan menghembuskanya pelan...
ya ini adalah hari pertama risa berangkat sekolah setelah satu semester tidak masuk, dan risa masih menjadi seorang siswi kelas satu sedangkan saya mendahuluinya naik kelas..
saya :"gak usah panggil kak -_- " jawabku dengan protes.
risa :"yeee kak rizal kan sekarang kakak kelasku :P " dia mencubi perutku seperti dulu, kangen juga rasanya dengan cubitan dahsayat itu..
risa ; "aku deg2an zal" risa berkata pelan
saya :"katanya pengen cepet2 masuk sekolah??"
risa :"iya tapi udah lama banget zal, aku udah satu semester gak masuk, dan hari pertama sekolah itu bikin deg2an, aku malu sekarang pake kursi roda" risa menjawab dengan nada suara menurun...
saya mengusap rambut hitamnya yang kini semakin panjang dengan pelan..
saya :"justru kamu itu harus bangga"
risa :"bangga untuk??"
saya :"untuk ini..." saya menyentuh keningnya
risa :"bangga untuk jidatku??" tanyanya dengan polos
saya :"dasar comellll. haha, bangga untuk kemauan dan tekatmu ris, kamu yang memilih gak pindah sekolah dan tetap ingin melanjutkan sekolah ditempat yang sama walaupun harus tinggal kelas, padahal kalau kamu memih pindah sekolah mungkin kamu tetep bisa naik kelas kan"
risa :"ahhh enggak juga zal, aku cuma pengen deket kamu terus aja 😊 "
.
"nak rizal tolong titip risa disekolahan ya" suara om hamzah memutus obrolanku dengan risa di teras depan..
saya :"siappp om,"
om hamzah :"kamu juga yang semangat disekolah, contoh rizal itu ya risa" om hamzah berbicara dengan risa
risa :"iya yahhh makasih yah 😊 "
om hamzah :"yowis, ayah berangkat dulu, kalau ada apa2 telfon ayah ya, dan nak rizal terimakasih ya" om hamzah berpamitan, saya dan risa mencium tangan beliau..
saya :"yok ahh, nanti telat",
risa :"bismillahh... ayok 😊 "
saya mendorong kursi roda risa sampai ke halaman depan, pintu gerbang rumah risa sudah dibuka oleh pak suroto tukang kebun dirumah risa...
saya membuka pintu mobil berjenis sedan yang difasilitaskan om hamzah kepadaku untuk mengantar risa sekolah.
"sini tasnya" kataku sambil memegang tas selempang milik risa dan kugantungkan dilenganku..
risa :"bentar deh zal, " risa membetulkan posisi roknya.
risa :"lama2 makin pendek nih rok, kamu nanti cari2 kesempatan lagi :P "
saya :"idihhhh sapa juga yang mau paha kayak kalkun gitu :P "
saya menyampirkan tangan risa kepundak saya dan mengangkatnya pelan, saya menggendongya masuk ke jok depan mobil.
risa :"bentar deh zal" risa memberhentikanku tepat sebelum dia kududukan.
saya :"kenapa ris?, aku kasar gendongnya??"
risa :"enggak... bentaran aja diemm, aku cuma nikamatin waktu ini bentar, hehe"
saya :" berat tau ris, badanmu segede gaban kayak gini senengnya digendong -_- " saya mendudukan risa dan mengambil kursi roda itu untuk kumasukan kedalam mobil..
saya :"oke lets go "
risa :"lets start again 😊 "
mobil itu melaju dengan kecepatan standart membawa saya dan risa ke sekolah...
kami sudah berada di sebuah lampu merah dekat dengan pintu gerbang sekolah kami..
risa :"zal... kamu temenin aku ya kalo pas istirahat sama pulang nanti" pinta risa saat kami masih menunggu lampu hijau.
saya :"pasti ris" jawabku dengan membelai rambutnya..
saya memarkirka mobil diparkiran depan, waktu itu masih belum ada anak sma yang berangkat sekolah menggunakan mobil, kalau ada pun bukan di sekolahan ini, jadi saya parkir sedikt pinggir samping parkiran guru yang tenggar..
saya :" yokk ahhh, tak keluarin kursi roda bentar ya "
risa :"iya zal 😊 "
saya keluar dari mobil melihat pemandangan baru disekolahan ini, ya ini adalah hari pertama mos, banyak anak baru yang menggunakan atribut2 khas mos..
sedangkan risa tidak diwajibkan mengikuti mos, karena dia bukan siswa baru, harusnya risa tidak perlu berangkat sekarang, karena belum ada kegiatan belajar, tapi dia merasa harus beradaptasi lagi dan memilih berangkat hari ini..
saya mengeluarkan kursi roda milik risa.
"ayok ris" saya mengulurkan tangan untuk menggendongnya.
"ayok 😊 , jangan lama2 tapi malu aku kamu gendong 😊 "
jawab risa dengan pipi sedikit memerah, saya mengangkat tubuhnya dan mendudukanya di bantalan kursi roda..
risa :"hahhhhhh... kangennnn..kangennnn kangennn" risa membentangkan tanganya dengan kepala menengadah keatas sambil merem.
saya hanya tersenyum melihat anak ini, saya mendorong pelan kursi roda risa menuju ruang guru, untuk memberikan surat keringanan belajar risa..
baru berjalan beberapa meter kami sudah dihadang oleh robongan teman2 risa .. mereka memeluknya bahkan menangis, kangen katanya gitu.. suara2 jeritan anak cewek ya cerwet benar2 membuat bising telingaku.
saya melihat wajah risa, dia terlihat sangat senang...
saya menunggunya sampai rasa rindunya dengan teman2nya terpuaskan.
"zalll, kita ke kantor guru dulu ya, udah mau masuk kan ini?, yukkk temen2 nanti kita kumpul2 lagi 😁 " risa melambaikan tanganya kepada teman2nya yang semakin berisik mengomentari saya dan risa yang memang semakin dekat,,,
.
.
itulah hari pertama risa sekolah, sikapnya solah seperti tidak pernah terjadi apapa dengan dirinya, tawanya dan ocehanya sudah kembali, senyum lebarnya mengingatkanku waktu2 yang dulu, saya merasa senang melihat risa semakin membaik.
tanpa terasa waktu terus berjalan dan risa juga rutin terapi untuk mengembalikan kekuatan tulang kaki dan tanganya, risa berangsur2 pulih dan mulai meninggalkan kursi rodanya, dia menggunakan tongkat dan selang beberapa bulan dia sudah bisa berjalan walaupun dengan sedikit kesulitan dan besi platina yang bersang di tubuhnya belum dicabut...
melihat risa yang bersemangat membuatku juga semakin bersemangat menata hidupku, pekerjaan saya di pom bensin masih saya lakukan dan sama sekali tidak mempengaruhi nilai akademiku, namaku masih selalu bertengger di urutan teratas dalam hal rangking, bagaimana dengan risa? dia juga sama dia menjadi rangking satu selama 2 semester berturut2 semenjak hari pertamanya mengulang kelas 1, wajar lah selain dia sudah pernah mendapat materi semester 1, dia juga rutin belajar dengan saya..
semakin lama kedekatanku dengan risa semakin dalam, kami semakin dewasa dalam menjaladi hubungan anpa status ini, dan seperti kisah roman remaja pada umumnya kita juga mengalami yang namanya marahan, cemburu dll. tapi sebatas wajar saja...
1,5 tahun berlalu... saya sudah memasuki tahun ketiga bersekolah dan hari itu seorang guru memberikanku sepucuk surat.
surat yang sangat menentukan....


Sumber Kaskus

Comments

Popular Posts