100 Tahun Setelah Aku Mati ( Bagian 38 Sesuatu Tak Kasat Mata di Hotel ini )
malam itu saya dan risa tidak berhasil menemukan rest area, sampai jam 11 malam kami masih menyusuri jalanan kabupaten bandung,
saya :"laper nduk??" tanyaku kepada risa yang sekarang sudah mengenakan jaket tebalnya karena kedinginan,
risa :"kita berdua laper mas 😊"
kami berhenti sejenak untuk makan malam di sebuah warung kaki lima yang menjual nasi goreng, hhmmm cukuplah untuk mengenyangkan perut kami malam itu,
udara malam itu memang sangat dingin, ditambah hujan yang sedari tadi tidak berhenti benar2 membuat saya dan risa menggigil..
kami berhenti disebuah penginapan, karena risa bersikeras untuk saya tidur cukup, kalau sudah begini saya hanya bisa memenuhi permintaanya,
saya memarkirkan mobil dibasemen sebuah hotel yang berada di dekat jalan lintas provinsi..
kami segera check-in dan memesan 2 kamar,
saya :"selamat istirahat nduk 😊"
risa :"selamat istirahat juga mas 😊 "
kami masuk ke kamar kami masing2 untuk istirahat,lelah dan kantuk, itulah hal yang paling terasa, sayamerebahkan diri di kasur, hemmm..
untuk kamar vip hotel ini terlalu murah, 100.000 untuk semalam, fasilitasnya cukup lengkap hanya saja dindingnya berkerak, jarang dibersihkan.. sayang sekali untuk hotel bagus tapi kurang terawat..
rasa yang ngantuk sedari tadi tidak kunjung terlelap, 15 menit, 30 menit, 1 jam, saya cuma jungkir balik diatas kasur, adaapa ini?
gerah, tidak bukan gerah yang seringkalian rasakan saat kepanasan, gerah ini berbeda, orang jawa menyebutnya singup,
saya mencoba menghiraukan rasa aneh itu dan memencet tombol ac ke suhu dingin maksimum sambil kembali masuk kedalam selimut,
klek.. klekkk.. klekkk.. dugg.. dugg.. dugg....
suara itu berada persis disebelah kasur dimana saya berbaring,
"jadi ini penyebabnya" gumamku didalam selimut, saya melempar selimut yang menutupi seluruh tubuh saya, dan...
kosongg... aneh, baru saja saya menangkap hawa penghuni hotel ini, tapi langsung lenyap begitu saja.. hawa singup itu masih ada,
ada sebuah jendela di kamar itu, seingatku saya sudah menutup gordenya, tapi kini gorden itu sudah terbuka, apakah menakutkan?? tidak, itu sama sekalitidak menakutkan, yang menakutkan adalah sosok wanita yang ada diluar jendela. dia bisa kalian sebut kuntilanak, hanya saja kuntilanak sering menunjukan diri dengan pakaian putih, tapi kali ini jin itu mengenakan kain hitam, dia menempel dibalik jendela kamar ku yang berada dilantai 3 hotel ini, dia menempelkan tanganya yang memiliki kuku panjang berwarna hitam, tangan satu2nya tidak henti-hentinya mengetuk kaca jendela kamarku, seolah meminta perhatianku, rambutnya panjang dan awut2an, wajahnya buruk sekali dengan kepala sompal dan memperlihatkan otaknya yang terlihat pink bercampur noda darah hitam yang mulai mengering, dia mendekatkan kepalanya dan membuka mulut, sambil menjulurkanlidah berwarna ungu kebiruan dia menjilat2 kaca pada jendela itu..
"siall,, mereka tau aku sedang tidak sehat" gumamku dalamhati..
saya mendekat ke jendela itu, saya menempelkan tangan ke kaca yang saya sejajarkan dengan tangan makhluk itu, saya mengamatinya sekali lagi dan memperhatikan bentuk kuntilanak itu, dia melayang, rambutnya yang panjang bahkan sampai menjuntai ke tanah yang berada sekitar 15 meter dibawahnya..
"audzubillahiminasaitonirrojim" saya mulai membaca beberapa doa dan.. wushhhhh makhluk itu terbang menghilang,
kuntilanak yang mengerikan itu pergi menjauh, saya melangkah munfur dan duduk dikasur sambil meminum segelas air putih yang ada di meja dekat ranjang,
glekkk.. bruuuuufttttttt...... saya menyemburkan air itu.. rasanya tidak enak sekali dan berbau pesing...
saya dikerjai lagi. kenapa selalu saja ada hal menyebalkan terjadi padaku..
saya menelfon pelayanan kamar,dan yang menjawab hanyalah suara terkekeh, saya membanting gagang telefon itu dan berjalan menuju pintu.. sialll sekali lagi sialll pintu itu terkunci dengan sendirinya,.....
.
.
saya masih bisa tenang, saya mencoba menarik nafas dalam2 dan mulai membaca amalan doa.. dan tiba2
kringggggggg... handphoneku berbunyi...
"Risa" gumamku saat melihat tulisan yang tertera dilayar, saya buru2 mengangkatnya..
"hallo nduk?? ada pa?"
risa :"mas... tolong, aku takut banget, ada sesuatu dibawah kasurku" suara risa terdengar ketakutan dan cemas..
degg... risa juga diganggu, dan disini saya mulai khawatir, saya mencoba menenangkan risa,
saya :"tenang dulu nduk, udah kamu cek dibawah kolong??"
risa :"udah mas, dan kosong"
saya :"yaudah mungkin perasaanmu aja"
risa :"bukan mas... ternyata bukan dibawah kolong, ada sesuatu didalam kasurku! didalam springbeth!ada sesuatu didalamnya, dia memukul2 springbet dari dalam, seperti ada yang mau keluar dari dalamnya! mas tolong, aku takut banget, kamarku kekunci, apa kamu gak denger aku gedor2 dan teriak dari tadi?, mass !!!!. itu aaaaaa!!!"
tuttt tutttt tutttttttttt.....
saya mendobrak pintu didepanku dan berharap akan terbuka seperti pada film yang sering kutonton, dan nihil malah lenganku yang kesakitan. saya berteriak meminta pertolongan dari luar tapi semua masih sama heningnya dengan tadi, yang terdengar hanya suara kodok dan jangkrik diluar sana, saya tidak khawatir dengan diri saya, hal yang membuat saya cemas adalah keadaan risa di kamar sebelah...
.
.
tiba2 dari arah belakang saya merasakan sesuatu yang hangat, aura jelek... saya mendekat kemana energi negatif itu berasal..
jendelaa.. saya mendekati jendela, saya lupa menceritakan kalau persis di seberang jendela kamar saya ada sebuah pohon besar, dan disana sekarang sudah terpampang pemandangan yan mungkin akan membuat pingsan orang yang tidak punya mental bagus dalam hal ini.
saya melihat 1,2,3,4,5....... 19 mayat!! ya sosok mayat yang digantung di pohon itu ! pria,wanita,manula,bahkan anak2! mereka tergantung dibagian leher dengan seutas tali di masing2 kepala..
saya mulai gentar.. saya melangkah mundur dan mulai berkeringat, saya memutar badan berusaha mengalihkan perhatian dri hal mengerikan itu, kamu tau? begitu saya memutar badan springbeth yang tadi saya tiduri tiba2 bergerak ! persis seperti yang dialami risa.. saya menarik nafas dalam2 dan menyaut sebuah garpu roti yang ada dimeja, dan dengan sekali lompatan saya naik ke kasur itu sambil menusukan garpu dan membuat sayatan besar untuk melihat makhluk apa didalamnya...
hyaaaa.. hahahaha
sebuah kepala yan saya sendiri bingung mengidentifikasi sosok ini, berkepala merah daging, dia bertanduk dan bertaring, seluruh kepalanya seperti dikuliti kecuali disekitaran bibirnya, tampak bekas robekan2 di sisa kulitnya yang masih menempel di bibir yang hanya seperti tertempel, matanya tidak berkedip, karena tidak memiliki kelopak mata, telinganya tidak ada dan terlihat bekas potongan di tempat yang seharusnya ada telinganya, makhluk itu tertawa dengan suara menggelegar, dia muncul dari dalam sobekan springbeth itu..
bau busuk darinya membuat saya ingin mutah, saya melompat turun dari kasur,
"berhentilah menggangguku !" teriaku kepada sosok kepala itu yang kini mulai bangkit, dia memperlihatkan tangan kirinya yang legam seperti dibakar, dan tangan satunya hanya sebatas lengan, cairan kental berwarna hitam kemerahan menetes dari lengan yang terpotong itu, dad dan perutnya seperti buah semangka yang dikeruk sendok, ya badanya seperti dilubangi, dan memperlihatkan organ dalamnya yang berantakan, ususnya terburai panjang dan seperti berbelatung!!
Sumber Kaskus
Comments
Post a Comment