100 Tahun Setelah Aku Mati ( Bagian 6 Ternyata Sari )




Setelah 7 hari ibuk pergi, bapak selalu membawa kemanapun beliau pergi, , karena bapakku ini mau tak mau harus menjadi bapak sekaligus ibuku, seolah bapak benar2 menjagaku selama 7 hari seminggu, 24 jam non stop.. beliau memberikan perhatian extra disela-sela kesibukanya yang menggunung.
Matahari yang membuatku tenang, karena begitu matahari muncul tampaknya makhluk2 itu enggan menggangguku, hanya tampak satu atau dua, tapi mereka mengacuhkanku.. tapi begitu bulan datang, dan gelap mulai menyelimuti langit terror demi terror saya dapati, seperti kepala tanpa tubuh diatas lemari, potongan tubuh manusia di dalam kulkas, hantu peremppuan di kolong kasur, ketukan di jendela kamar, itu semua membuatku trauma dengan gelap. saya tidak akan menceritakan semuanya, bukan karena saya lupa, saya masih ingat itu semua, tawa lengking bergema mereka, bau anyir darah mereka, bau busuk, dan tatapan mata mereka ....kalian mau coba? jangan tertawa, besok akan saya tunjukan mereka padamu, ya kepadamu yang membaca ceritaku...
.

.
minggu pagi, Bapak harusnya libur dan menemaniku dirumah.. karena hari biasa bapak membawaku ke kantor beliau sesudah pulang sekolah.. tapi hari ini bapak harus pergi dan tak bisa mengajaku, karena masih pagi, saya sedkit tenang dirumah, ditemani mbok nah..
saya bermalasan sambil menggambar di kasur, lama sekali saya menggambar, sampai2 saya tidak mendengar sari yang sedang ddepan kaca menyisir rambutnya sambil bersenandung jawa..
Saya : " Sari 😊 😁 "
Sari : "rizall .. "
Saya :" kamu kok gak pernah main?, aku gak punya temen tauuuk"
Sari : "maaf ya rizal, aku gak bisa maaen sama kamu kemarin "
saya : " kenapa emang?"
Sari : "temen-temenku marah sama ibumu, aku udah ngelarang, tapi mereka banyak, mereka ..."
Saya : " kenapa sih?" kataku dengan bingung.
saya belum mengerti sama sekali dengan yang dimaksud sari kala itu, sari mendekatiku, dan menyentuh keningku dengan tanganya..
"kamu merem",saya menurutinya.. entah apa yangdilakukanya.. tapi dia seperti membawaku ke peristiwa lalu,, saya tidak akan diceritakan disini, karena terlalu menyakitkan, saya hanya menceritakan bahwa ibu saya dicelakai makhluk-makhluk itu..
saya bisa melihat ibu berdarah darah diatas jok mobil yang menabrak pembatas jalan...
Sari mengembalikan pengelihatanku, dia menatapku... 
Saya : "kenapa dengan mereka?, kenapa jahat dengan ibuku?!"
sari : "Ibumu merusak rumah kami riza"
Saya : " tapi ibuk gak tau ! ibuk gak sengaja !"
Sari : "rizalll,, ibumu sudah meninggal, maafkan aku rizal"
Saya : "............" hanya menggeram tertahan,menangis dan entah seperti marah, emosi..
Saya :"kamu itu siapa?!, kamu juga seperti mereka kan? kenapa kamu gak keliatana serem?"
Sari : "aku sari, cuma aku gak bener2 hidup kayak kamu rizal"
saya : ?
sari : "aku bukan hantu, dari orang yg uda mati. aku kori dr aku yang pernah hidup"
saya semakin tak paham dengan yang dibicarakan sari.
sari : "rizal, besok kamu akan mengerti, aku janji akan menemanimu terus, aku temanmu selamanya kan?"
saya : "iya sari, kamu temenku, tapi kenapa kamu gak serem?"
sari : 😊 "aku temanmu rizal, makanya aku gak ganggu kamu, aku gak mau nakutin kamu"
saya : " tapi kenapa hantu2 itu serem"
sari : " mereka memang jahil, suka mengganggu, tp mereka satu rumah denganku, mereka gak akan menyakiti kamu lagi, mrka hanya suka sama kamu, kamu anak istimewa"
saya : "aku blm ngerti sari, aku bingung"
sari : "aku bakal nyeritain semua ke kamu rizal, kamu besok akan paham"
saya : "janji?"
sari : "janji 😊"
sari menceritakan dirinya panjang lebar, saya gak mengerti sama sekali apa yag diocehkan dia.. tapi saya mulai paham dengan seiring bertambahnya usiaku. sari adalah kori(pasangan gaib) dari sari yang pernah hidup di masa lalu, sari menceritakan kalau dia lahir di blora ayahnya juga seorang pejuang kemerdekaan, dia meninggal tahun 1915.. dimasa hidulnya sari sering berpindah rumah, sampai akhirnya bertempat di rumah yang kami tempati kala itu keluarga sari dibunuh oleh belanda yg mengetahui bahwa ayah sari adalah pejuang yang sering memimpin gerilya para penduduk.. sebelum dibunuh sari melihat ibunya, diperkosa dan disiksa hingga mati, sari melihat langsung bagaimana ayahnya di bunuh dengan cara menyayat lehernya dengan pisau berkarat, sampai akhirnya sari meregang nyawa karena ditenggelamkan didalam sebuah tong berisi air.. mereka di bunuh secara keji oleh belanda utk menunjukan kekuatan mereka dan menakut2i pejuang.. akhirnya mayat mereka dimakamkan warga sekitar di halaman belakang rumah yg ditempati keluargaku saat itu. tanpa nisan dan hanya di tandai dg pohon nangka dan asem yg blm ditebang belum lama ini..
sari berkata karena tidak mendapatkan pemakaman yg layak banyak dr korban pembunuhan selain keluarga sari juga menjadi gentayangan.
jin2 yg bergentayangan itu sering mengganggu warga dan penghuni rumah dinas ini dr waktu ke waktu, rumah ini menyimpan banyak memori negatif yg membuat auranya jelek, rumah ini menjadi saksi bisu pembunuhan beberapa keluarga pejuang di masa lalu..
"aku tidak pernah punya teman lagi sejak aku mati, berjanjilah rizal kamu akan jadi temanku, aku akan menjagamu hingga aku juga akan pergi menyusul setengah dari diriku yang sudah mati"


Sumber Kaskus

Comments

Popular Posts