Cerita Kancil dan Kupu-kupu Sombong
Pada suatu hari, si kancil sedang berjalan-jalan di sebuah kebun bunga. Berbagai masalah yang sebelumnya dia hadapi, sekiranya dapat sedikit dia tinggalkan sejenak. Maklum, karena si kancil kini di angkat sebagai hakim di hutan eutopia. Maka banyak masalah yang harus dia selesaikan. Baik masalahya sendiri ataupun masalah hewan lain yang meminta bantuanya. Si kancil berjalan pelan melihat pemandangan bunga-bunga yang indah. Musim panas sudah mulai datang, sehingga bunga-bunga sudah mulai bermekaran dengan indahnya.
Ketika tengah memperhatikan sekitar, tak sengaja perhatian si kancil tertuju oleh segerombolan serangga yang sedang berkumpul. Si kancil diam sejenak, dia mendengarkan percakapan para serangga itu. Sepertinya, para serangga itu sedang sedikit ada masalah. Di situ berkumpul banyak serangga. Ada kaki seribu, belalang sembah, belalang ranting, kumbang, lebah, kupu-kupu, dan beberapa serangga lain. Namun sepertinya, si kupu-kupu yang menjadi masalah disini.
Ternyata, si kupu-kupu menyombongkan keindahanya, dan mengejek serangga-serangga lain bahwa mereka semua tak ada yang mampu menyaingi keindahanya.
“Siapa yang bisa menyaingi keindahan ku? Kamu kaki seribu? Lihat bentuk mu yang gemuk itu, dengan kaki sebanyak itu jalan mu tetap saja lamban. Hahaha..”. Ejek kupu-kupu. Serangga kaki seribu hanya bisa diam tak menjawab. Dia merasa malu dengan ejekan itu.
“Atau kamu belalang sembah? Mau menyaingi keindahan ku? Wah.. lihat bentuk mu. Tak ada yang indah di setiap lekuk tubuh mu. Dengan penampilan seperti itu, kau terlihat lebih menakutkan dari pada di sebut indah. Hahaha..”. lanjut kupu-kupu mnengejek belalang sembah. Dan lagi-lagi, tak ada yang menjawab ejekan kupu-kupu yang sombong itu.
dongeng kancil dan kupu-kupu
ilustrasi kupu-kupu indah
“Ayo siapa yang bisa menyaingi keindahan ku? Belalang ranting yang kurus kering? Lebah yang kerdil? Atau siapa saja, siapa yang bisa mengalahkan keindahan sayap ku yang berkilau? Aku bebas terbang kesana-kemari menghampiri bunga-bunga, dan menghisap madunya hingga kenyang. Tanpa perlu bekerja untuk siapapun mengumpulkan madu seperti lebah-lebah yang bodoh. Hahaha..”. kata kupu-kupu semakin congak. Melihat hal itu, kancil yang dari tadi terdiam di kejauhan berusaha mendekat. Dia berniat menasehati dan mengingatkan kupu-kupu yang sombong itu agar tidak lupa diri hingga berahir celaka.
“hai kawan.. tidak baik kau mengejek kawan-kawan mu seperti itu. Kau memang indah, tapi bukan berarti kau memiliki hak untuk menghina mereka. Karena setiap ciptaan pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Oleh karena itu, jangan menyombongkan kelebihan mu”. Kata kancil.
Namun si kupu-kupu yang mendengar perkataan si kancil malah acuh, dengan ketus dia menjawab..
“Ah.. siapa kamu hewan asing? Apa salahnya aku bangga dengan diri ku sendiri/ apa kau juga iri pada ku? Lihat keindahan sayap ku. Yang bersinar di bawah terpaan sinar matahari, maka kau akan tahu akulah hewan paling indah yang tiada bandingnya..”. kata kupu-kupu sambil terbang tinggi. Dia terbang setinggi yang dia bisa untuk memamerkan keindahan sayapnya pada kancil dan semua hewan.
Namun sayang, tanpa dia sadari.. ada burung yang terbang di atasnya. Melihat ada mangsa mendekat, burung itu langsung menyambar kupu-kupu dan dibawa terbang tinggi entah kemana. Si kancil dan para serangga lain yang menyaksikan hal itu hanya bisa ikut perihatin. Mereka tidak bisa membantu, karena si kupu-kupu celaka berkat sifat sombong dan rasa angkuhnya sendiri. Mereka hanya bisa mengambil pelajaran, bahwa kesombongan selalu memiliki akhir yang tragis. Setelah kejadian itu, para serangga pulang ke rumah masing-masing. Sedangkan si kancil masih melanjutkan kegiatanya berjalan-jalan di kebun bunga itu hingga senja tiba.
Bagus
ReplyDelete